Senin, 12 November 2012

7 Tips Mempercepat Kinerja Windows 7

Microsoft Windows 7 merupakan sistem operasi yang dirancang untuk memberikan kecepatan yang lebih baik dari sistem operasi pendahulunya seperti windows XP, Vista. Namun, seiring dengan berjalannya waktu, komputer mungkin cenderung untuk menjadi lambat. Ini bukan kesalahan dari sistem operasi tersebut. Faktanya bahwa hal ini merupakan masalah umum yang dihadapi oleh semua sistem operasi.


Alasan utama melambatnya komputer adalah akumulasi sampah dalam sistem atau hard drive yang tersimpan atau menjalankan terlalu banyak program yang tidak perlu. 

Di sini saya berbagi beberapa tips penting yang dapat membantu mempercepat kinerja Windows 7 pada laptop atau komputer Anda. Saya jamin bahwa setelah mengikuti panduan ini dan menerapkan pada komputer Anda, Anda benar-benar akan mendapatkan beberapa keuntungan kinerja. Semoga membantu! 


1. Hard Disk Cleanup 
File Windows sementara, cache internet, cookies, shortcut yang tidak valid dan file serta program yang tidak terpakai dapat memakan banyak ruang pada hard disk Anda. Hal ini dapat memperlambat kinerja Windows 7 di komputer Anda. Oleh sebab itu disk cleanup secara berkala harus menjadi bagian dari pekerjaan sehari-hari Anda untuk menjaga Windows 7 berjalan cepat. 
Klik Start> All Programs> Accessories> System Tools> Disk Cleanup 
Sistem lebih dahulu akan menscan dan menghitung berapa banyak ruang dapat dibebaskan dengan cara ini. 
Pada jendela Disk Cleanup (lihat gambar) yang muncul, pilih file yang perlu dihapus. 
Klik OK. Anda akan diminta lagi sebelum penghapusan. Klik Yes. 


2. Nonaktifkan program Start-up yang tidak diinginkan untuk mempercepat sistem Start-up 
Semakin banyak program yang dijalankan secara otomatis saat Anda menghidupkan komputer Anda, semakin lambat booting PC Anda. Seringkali ketika Anda menginstal sebuah program, itu akan meminta Anda apakah harus dimulai segera setelah Anda boot komputer Anda, tetapi beberapa program berbahaya hanya menambahkan sendiri ke folder auto-start tanpa izin Anda. 
Klik Star. Dalam kotak search ketik “msconfig” dan tekan Enter. 
Pada jendela System Configuration (lihat gambar), pergi ke Startup. 
Hapus tanda centang pada kotak di samping proses-proses yang tidak penting untuk start-up. Ini akan menonaktifkan mereka. 
Setelah Anda menonaktifkan proses, klik Apply dan OK. 


3. Disk Defragmentation 
Hard drive anda bisa dipenuhi fragmentasi dengan waktu, yang secara dramatis melambat Windows berjalan. Ketika tidak ada ruang yang cukup untuk menyimpan dalam hard drive, OS membagi file menjadi beberapa bagian dan menyimpannya di daerah yang berbeda pada hard drive. Defragmenting memungkinkan semua bagian yang akan disimpan dalam lokasi memori yang berdekatan 
Frekuensi defragmentasi Disk harus dilakukan setiap dua atau tiga bulan, karena sering defragmentasi disk dapat mengurangi rentang hard disk. 
Untuk defragmenting disk lakukan hal berikut: 
Klik Start> All Programs> Accessories> System Tools> Disk Defragmenter 
Pada jendela (lihat gambar) yang muncul, klik pada drive yang ingin Anda defragment dan kemudian klik Analyze disk. 
Ini akan memperkirakan waktu yang dibutuhkan untuk proses tersebut. Setelah selesai klik pada disk Defragment. 
Setelah selesai Anda dapat Lihat Laporan atau klik Close 


4. Jalankan program Anti-Virus yang terpercaya 
Pastikan bahwa Anda memiliki perangkat lunak anti-virus yang baik dimuat pada komputer. Ini akan memastikan bahwa tidak ada malware atau spyware yang mengganggu sistem Anda. Tanpa software perlindungan tersebut, ada kemungkinan malware pihak ketiga dan virus yang diinstal atau disimpan pada sistem Anda, menyebabkan efek berbahaya dan juga memakan ruang berharga hard drive Anda. 


5. Uninstall Program yang tidak digunakan 
Menguninstall program yang jarang Anda gunakan adalah lebih baik daripada hanya menghapusnya dari hard drive Anda, karena penghapusan sederhana dapat menyebabkan kesalahan Windows.. Beberapa program memiliki built-in aplikasi uninstall sementara yang lainnya tidak. Anda bisa pergi ke control panel dan menghapusnya. Untuk program-program berbahaya yang tidak memungkinkan Anda untuk menghapus, Anda dapat menggunakan manajer uninstall pihak ketiga untuk menyingkirkan mereka. Bahkan Anda dapat melakukan format harddisk jika perlu. 


6. Scan dan Repair Registry 
Registry adalah database pusat dari Windows yang menyimpan informasi yang diperlukan dan pengaturan untuk perangkat lunak dan perangkat keras yang berjalan lancar. Bahkan Anda telah dihapus program, informasi masing-masing disimpan di sana. Jendela registri dapat menjadi penuh dengan kesalahan yang menyebabkan sistem crash, pesan kesalahan, membeku dan perlambatan. Anda akan heran ketika Anda melihat berapa banyak kesalahan ada di registri Anda. 
Ahli Microsoft tidak pernah menyarankan orang untuk mengubah secara manual registri mereka, karena setiap operasi yang tidak benar ke registri dapat menyebabkan kerusakan serius. Alih-alih mengambil risiko itu, gunakan pembersih pihak ketiga registri aman mungkin lebih baik. 


7. Nonaktifkan efek visual yang tidak diinginkan 
Windows 7 telah menambahkan efek visual, yang juga bisa menjadi penyebab melambatnya kinerja windows. Sehingga Anda dapat menonaktifkan beberapa efek visual yang tidak diinginkan Windows 7 untuk menikmati kecepatan dan kinerja yang lebih baik. 

Untuk menonaktifkan efek visual yang tidak diinginkan: Klik kanan pada “Computer” dan pilih “Properties” dari menu konteks, klik “Advanced System Settings”, kemudian di bawah “Performance” klik “Settings”. Pilih “Custom:” . Kemudian Anda dapat memilih efek untuk menjaga dan yang untuk menonaktifkan. Sebenarnya Anda dianjurkan untuk unpicks semua pilihan, dan pilih hanya empat pilihan terakhir untuk menerapkan.







Sumber

Selasa, 16 Oktober 2012

MENGENAL BELL'S PALCY

Definisi 
Bell's Palsy ialah suatu kelumpuhan akut n. fasialis perifer yang tidak diketahui sebabnya. Sir Charles Bell adalah orang yang pertama meneliti beberapa penderita dengan wajah asimetrik, sejak itu semua kelumpuhan n. fasialis perifer yang tidak diketahui sebabnya disebut Bell's palsy Pengamatan klinik, pemeriksaan neurologik, laboratorium dan patologi anatomi menunjukkan bahwa bell’s palsy bukan penyakit tersendiri tetapi berhubungan erat dengan banyak faktor dan sering merupakan gejala penyakit lain. Penyakit ini lebih sering ditemukan pada usia dewasa usia 20-an dan lanjut usia setelah 60 tahun. Wanita hamil, penderita diabetes melitus dan pasca flu juga lebih berisiko dan jarang pada anak di bawah umur 2 tahun. Biasanya didahului oleh infeksi saluran napas bagian atas yang erat hubungannya dengan cuaca dingin.

Penyebab terjadinya bell’s palsy antara lain:
1. Virus herpes simplex-1
Menurut para ahli virus ini dapat menyerang pada siapa saja baik pria maupun wanita segala usia. Virus ini menyebabkan radang, penekanan atau pembengkakan saraf fasialis.
2. Virus influenza
3. Terpaan angin pada bagian muka atau terlalu sering terkena angin
Bell's palsy memang sangat erat kaitannya dengan cuaca dingin. Untuk itu, sebaiknya menghindari terpaan angin secara langsung pada bagian tubuh. ''Orang yang duduk dekat jendela kendaraan, kereta api, tiduran di atas lantai dengan menempelkan sebelah pipi di lantai, sesudah bepergian jauh dengan kendaraan, tidur di tempat terbuka berpotensi mengalami bell's palsy,'' ujar (Pranata SpS MARS, 2011) dokter ahli syaraf RS Gatot Subroto, Menurutnya, orang yang berada di dalam ruangan pun belum tentu terhindar dari potensi penyakit ini. Bell's palsy juga bisa menyerang orang yang bekerja di ruangan ber AC secara langsung. Maksudnya, jika AC tersebut memberikan hawa dingin secara merata tidak perlu dikhawatirkan. Namun, jika angin yang ditimbulkan AC hanya terpusat pada satu tempat, itu bisa menimbulkan penyakit tersebut.
4. Stress, tegang, dan kecapean
5. Hipertensi, hiperkolestrolemia, diabetus mellitus, penyakit vaskuler, gangguan imunologik, dan faktor genetik
6. Virus yang menyebabkan cacar air dan herpes zoster
7. Virus yang menyebabkan mononucleosis (Epstein-Barr)
8. Virus lain dalam keluarga yang sama (sitomegalovirus)

Ada beberapa teori umum yang dikenal berhubungan dengan penyebab Bell's Palsy, yaitu:
1) Teori Ischemic Vascular (gangguan sirkulasi darah).
Saraf facialis (wajah) dapat lumpuh secara tidak langsung oleh karena gangguan sirkulasi darahnya di canalis fallopi di tulang tengkorak, kerusakan yang ditimbulkan karena tekanan pada saraf tepinya, terutama yang berhubungan dengan penyumbatan pembuluh darah yang mengaliri saraf tersebut, hal tersebut di atas bukan karena akibat tekanan langsung pada sarafnya, tetapi karena ada gangguan vaskularisasi darah yang menuju saraf tersebut.
2) Teori Infeksi Virus.
Bell's Palsy terjadi karena proses reaktivasi dari Virus Herpes Simplek (HSV), khususnya tipe I. HSV tipe I sesudah terjadi infeksi akut primer dalam jangka waktu cukp lama di dalam Ganglion Sensoris, terjadi reaktivasi. Hal ini terjadi jika daya tahan tubuh menurun, akibat Neuropati (kerusakan saraf) dan gangguan Vascular (sirkulsi darah), tidak dapat dihindari dan yang pada akhirnya menimbulkan kerudakan (degenerasi) lebih lanjut di saraf facialis perifer.
3) Teori Herediter (keturunan).
Teori Bell's Palsy bersifat herediter, umumnya diketahui jika berhubungan dengan kelainan anatomis berupa terdapatnya canalis facialis yang kecil dan bersifat herediter. Dimana pada saat tertentu apabila ada factor pencetus misalnya pada keadaan dingin, akibat semburan udara yang bergerak (jawa:angin), menyebabkan saluran (kanal) terjadi vasokonstriksi atau menyempit, dan berakibat menjepit saraf facialis yang melintasi saluran tersebut.
4) Teori imunologi
Dikatakan bahwa Bell’s palsy terjadi akibat reaksi imunologi terhadap infeksi virus yang timbul sebelumnya atau sebelum pemberian imunisasi.

ETIOLOGI 
Kausa kelumpuhan n. fasialis perifer sampai sekarang belum diketahui secara pasti. Umumnya dapat dikelompokkan sbb.
I. Kongenital 
1.anomali kongenital (sindroma Moebius)
2.trauma lahir (fraktur tengkorak, perdarahan intrakranial .dll.)

II. Didapat
1. trauma
2. penyakit tulang tengkorak (osteomielitis)
3. proses intrakranial (tumor, radang, perdarahan dll.)
4. proses di leher yang menekan daerah prosesus stilomastoi deus
5. infeksi tempat lain (otitis media, herpes zoster dll.)
6. sindroma paralisis n. fasialis familial

Faktor-faktor penyebab
1. Sesudah bepergian jauh dengan kendaraan.
2. Tidur di tempat terbuka dan tidur di lantai
3. Hipertensi, stres, hiperkolesterolemi, diabetes mellitus, penyakit vaskuler,gangguan imunologik dan faktor genetik
4. Terpaan angin yang terus menerus menampar bagian wajahnya ketika mengendarai motor


ANATOMI
Angin yang masuk ke dalam tengkorak atau foramen stilo mastoideum. Angin dingin ini membuat syaraf di sekitar wajah sembab lalu membesar. Pembengkakan syaraf nomor tujuh atau nervous fascialis ini mengakibatkan pasokan darah ke syaraf tersebut terhenti. Hal itu menyebabkan kematian sel sehingga fungsi menghantar impuls atau rangsangnya terganggu. Akibatnya, perintah otak untuk menggerakkan otot-otot wajah tidak dapat diteruskan.


PATOGENESIS DAN PATOLOGI
Hingga kini belum ada pesesuaian pendapat. Teori yang dianut saat ini yaitu teori vaskuler. Pada bell’s palsy terjadi iskemi primer n. fasialis yang disebabkan oleh vasodilatasi pembuluh darah yang terletak antara n. fasialis dan dinding kanalis fasialis. Sebab vasodilatasi ini bermacam-macam, antara lain : infeksi virus, proses imunologik dll. Iskemi primer yang terjadi menyebabkan gangguan mikrosirkulasi intraneural yang menimbulkan iskemi sekunder dengan akibat gangguan fungsi n. fasialis.
Terjepitnya n. fasialis di daerah foramen stilomastoideus pada bell’s palsy bersifat akut oleh karena foramen stilomastoideus merupakan Neuron Lesion bangunan tulang keras.


Perubahan patologik yang ditemukan pada n. fasialis sbb. :
1. Tidak ditemukan perubahan patologik kecuali udem
2. Terdapat demielinisasi atau degenerasi mielin.
3. Terdapat degenerasi akson
4. Seluruh jaringan saraf dan jaringan penunjang rusak

Perubahan patologik ini bergantung kepada beratnya kompresi atau strangulasi terhadap n. fasialis

GEJALA KLINIK
Gejala pada penderita Bell’s palsy :
1. tak bisa mengerutkan dahi
2. alis mata jatuh
3. mata sebelah tidak dapat dipejamkan
4. tidak mampu atau sulit mengedipkan mata
5. kelopak mata bawah jatuh
6. sensitif terhadap cahaya
7. air mata mengalir terus menerus
8. hidung terasa kaku terus – menerus
9. mulut atau bibir “merot/mencong” ke salah satu sisi
10. mulut tidak bisa “mencucu”
11. sulit berbicara
12. kesulitan untuk makan dan minum, karena makanan terkumpul pada satu sisi
13. rasa pengecapan terganggu
14. salivasi yang berlebih atau berkurang
15. bila tersenyum “mesem” sudut bibir tertarik ke satu sisi
16. bila berkumur air dalam mulut sering keluar sendiri karena bibir tidak bisa menutup rapat
17. telinga terasa sangat sensitif
18. sensitive terhadap suara ( hiperakusis )
19. nyeri didalam atau disekitar telinga
20. pembengkakan wajah


Gejala Klinis :
1. Bells palsy terjadi secara tiba-tiba beberapa jam sebelum terjadi kelemahan pada otot wajah
2. Biasanya terdapat rasa nyeri di daerah mastoid
3. Kelemahan otot ringan sampai berat
4. Selalu pada salah satu sisi wajah
5. Merasa sensasi menurun walaupun sebetulnya sensasi normal
6. Sisi wajah dengan kelemahan tampak tanpa ekspresi
7. Mengalami kesulitan dalam menutup salah satu mata.
8. Kadang mempengaruhi pembentukan ludah, air mata, atau rasa pada lidah
9. Kesulitan bercukur karena bibir mencong
10. Inflamasi n. VII saraf cranialis
11. Diduga infeksi virus yang menyebar
12. Umumnya menyerang remaja dan dewasa muda
13. Prognosis cukup baik jika penanganan sedini mungkin
14. Biasanya pulih dalan 1 – 6 minggu


DIAGNOSIS
Umumnya diagnosis dapat ditegakkan berdasarkan gejala klinik adanya kelumpuhan n. fasialis perifer diikuti pemeriksaan untuk menyingkirkan penyebab lain dan kelumpuhan n. fasialis perifer.
Beberapa pemeriksaan penunjang yang penting untuk menentukan letak lesi dan derajat kerusakan n. fasialis sbb. :
1. Uji kepekaan saraf
Pemeriksaan ini membandingkan kontraksi otot-otot wajah kiri dan kanan setelah diberi rangsang listrik. Perbedaan rangsang lebih 3,5 mA menunjukkan keadaan patologik dan jika lebih 20 mA menunjukkan kerusakan n. fasialis ireversibel.
2. Uji konduksi saraf
Pemeriksaan untuk menentukan derajat denervasi dengan cara mengukur kecepatan hantaran listrik pada n. fasialis kiri dan kanan.
3. Elektromiografi
Pemeriksaan yang menggambarkan masih berfungsi atau tidaknya otot-otot wajah.
4. Uji fungsi pengecap
2/3 bagian depan lidah Gilroy dan Meyer menganjurkan pemeriksaan fungsi pengecap dengan cara sederhana yaitu rasa manis (gula), rasa asam dan rasa pahit. Elektrogustometri membandingkan reaksi antara sisi yang sehat dan yang sakit dengan stimulasi listrik pada 2/3 bagian depan lidah terhadap rasa kecap pahit atau metalik. Gangguan rasa kecap pada bell’s palsy menunjukkan letak lesi n. fasialis setinggi khorda timpani atau proksimalnya.
5. Uji Schirmer
Pemeriksaan ini menggunakan kertas filter khusus yang diletakkan di belakang kelopak mata bagian bawah kiri dan kanan. Penilaian berdasarkan atas rembesan air mata pada kertas filter berkurang atau mengeringnya air mata menunjukkan lesi n. fasialis setinggi ggl. genikulatum


DIAGNOSIS BANDING
1. Semua paralisis n. fasialis perifer yang bukan bell’s palsy
2. Kelumpuhan n. fasialis sentral yang mudah dikenal; bila dahi dikerutkan tidak terlihat asimetri, karena otot-otot dahi mempunyai inervasi bilateral.


PENATALAKSANAAN
1. Istirahat terutama pada keadaan akut
2. Medikamentosa Prednison : pemberian sebaiknya selekas-lekasnya terutama pada kasus bell’s palsy yang secara elektrik menunjukkan denervasi.


Fisioterapi
Salah satu penanganan atau pengobatan pada Bell Palsy ini adalah Fisioterapi. Diantara modalitas yang efektif dan sering digunakan antara lain; terapi Infra Merah, terapi Ultrasound, terapi Stimulasi Elektrik, micro wave diathermy, massage, dan excersise. Pemilihan modalitas yang sesuai tergantung pada pengalaman atau pilihan fisioterapis yang berpengalaman. Fisioterapi dapat memilih dari sejumlah modalitas yang tersedia. penanganan fisioterapi di bagi pada 2 tahap.
Yang pertama pada Periode Paralisis, yaitu sesaat setelah terjadi serangan berupa kelumpuhan saraf fasialis :
· Infra Merah
Infra merah dapat diterapkan untuk menghangatkan otot dan meningkatkan fungsi, tetapi Anda harus memastikan bahwa mata dilindungi dengan penutup mata. Waktu penerapan selama 10 sampai 20 menit pada jarak biasanya antara 50 dan 75 cm.

· Terapi Ultrasound
Terapi ultrasound diaplikasikan pada batang saraf (nerve trunk) di depan tragus telinga dan di daerah antara prosesus mastoideus dan mandibula. Tidak ada rasa takut/khawatir dalam menerapkan terapi ultrasound saat diaplikasikan pada pasien Bell Palsy. Terapi ultrasound selalu diterapkan pada sisi lesi di depan tragus telinga & di daerah antara prosesus mastoideus dan mandibula dimana kelembutan maksimum saraf wajah ditentukan dengan cara palpasi. Hal ini diterapkan dengan gerakan melingkar yang lambat dengan dosis awal 1 watt per sentimeter persegi untuk 10 menit. Dosis dapat ditingkatkan pada sesi berikutnya jika tidak ada peningkatan yang luar biasa dicatat. Perlu diketahui bahwa gelombang ultrasound tidak dapat melintasi atau menembus tulang. Itu berarti bahwa ultrasound memiliki penetrasi nol pada tulang. Secara nyata bahwa gelombang ultrasound terpantul jauh dari tulang. Jadi tidak ada rasa takut dan khawatir jika terapi ultrasound diterapkan pada wajah. Penerapan terapi ultrasound pada bell palsy Ini hanya untuk jenis lesi saraf tepi (Lower Motor Neuron).

· Stimulasi Elektrik (Electrical Stimulation)
Stimulasi listrik adalah teknik yang menggunakan arus listrik untuk mengaktifkan saraf penggerak otot dan ekstremitas yang diakibatkan oleh kelumpuhan akibat cedera tulang belakang (SCI), cedera kepala, stroke dan gangguan neurologis lainnya.
Satu-satunya bentuk arus listrik yang digunakan pada wajah adalah arus searah yang diputus-putus (Interrupted Direct Current) atau disebut juga Arus Galvanic, apakah itu ada reaksi degenerasi atau tidak ada reaksi. Hal ini diminta hanya untuk menjaga sebagian besar otot-otot wajah dan mencegah atrofi sambil menunggu untuk reinnervasi dalam kasus axotomesis atau reconduction setelah neurapraxia jika saraf tidak rusak sepenuhnya. Tidak ada ruang bagi penggunaan arus faradik pada wajah karena bisa menyebabkan kontraktur sekunder pada wajah. Selain itu, sebagian besar pasien merasa tidak mampu menahan nyeri pada wajah karena stimulasi sensorik yang tidak nyaman. Hal ini dikarenakan bahwa arus faradic memiliki frekuensi 50 siklus per detik, sehingga menghasilkan kontraksi tetanik pada otot-otot yang terangsang. Meskipun untuk saat ini adalah kontraksi otot arus faradic melonjak untuk menghasilkan kontraksi alternatif dan relaksasi namun berhubung tipe tatanik pada kontraksi yang menghasilkan 50 pulse hanya dalam satu detik, tidak diperlukan pada wajah. Otot-otot wajah yang sangat tipis dan halus dan tidak bisa mentolerir jenis arus ini yang dapat merusak dan menghasilkan kontraktur sekunder. Jika kontraktur sekunder terjadi, semua bentuk stimulasi listrik harus ditinggalkan sementara untuk menghindari kerusakan lebih lanjut pada otot. Wajah harus segera direnggangkan dan dipijat lembut.

· Microwave Diathermy
Micro Wave Diathermy (MWD) adalah suatu jenis terapi dengan menggunakan stressor fisik berupa energi elektromagnetik yang dihasilkan oleh arus listrik bolak – balik dengan frekuensi 2450 MHz dan panjang gelombang 12,25 cm. Bertujuan untuk Micro Wave Diathermy (MWD) adalah suatu jenis terapi dengan menggunakan stressor fisik berupa energi elektromagnetik yang dihasilkan oleh arus listrik bolak – balik dengan frekuensi 2450 MHz dan panjang gelombang 12,25 cm. Micro Wave Diathermy (MWD) adalah suatu jenis terapi dengan menggunakan stressor fisik berupa energi elektromagnetik yang dihasilkan oleh arus listrik bolak – balik dengan frekuensi 2450 MHz dan panjang gelombang 12,25 cm. Bertujuan untuk melancarkan sirkulasi darah, relaksasi otot-otot wajah dan mengurangi spasme otot stilomastoideus.

· Massage
Pijat adalah manipulasi lapisan superficial otot dan jaringan ikat untuk meningkatkan fungsi dan relaksasi otot dan kebugaran. Pada kondisi Bell’s palsy massage diberikan dengan tujuan memobilisasi serabut-serabut otot di area yang mengalami paralysis sehingga terjadi pergerakan pasif dari otot wajah dan memberikan stimulasi gerak. selain itu juga berguna untuk mencegah terjadinya kontraktur otot.

· Exercise
Latihan yang diberikan umumnya merupakan latihan aktif berupa Mirror Exercise. Pasien diminta untuk berdiri di depan cermin sambil berusaha untuk menggerakkan otot wajah yang mengalami kelumpuhan. Fisioterapis akan mengajarkan bentuk-bentuk latihan dan menentukan frekuensi atau dosis latihan yang dibutuhkan pasien. Dengan penanganan yang cepat, tepat, akurat dan hebat maka bell’s palsy dapat disembuhkan

Tahap Kedua yaitu Selama Pemulihan:
Teknik PNF digunakan untuk edukasi kembali pada otot-otot yamg mengalami parese atau paralisis:
· Peregangan cepat (quick stretch) dapat diterapkan untuk dapat membesarkan alis mata dan gerakan sudut bibir.
· Para fisioterapis dapat memberikan gerakan pasif dan kemudian meminta pasien untuk menahan, dan kemudian mencoba untuk menggerakannya. goresan dengan es, menyikat, menekan atau membelai cepat dapat diterapkan sepanjang otot-otot.misalnya otot zygomaticus
Latihan mandiri di rumah:
1. ekspresi terkejut kemudian cemberut,
2. menutup mata erat-erat kemudian dibuka lebar-lebar,
3. tersenyum, menyeringai, dan berkata 'o'
4. mengatakan; e, i, o, u
5. menyedot dan meniup sedotan
6. meniup peluit, bersiul, dan bisa juga meniup lilin
Pemeriksaan/Penatalaksanaan Fisioterapi :

· Anamnesis
Keluhan utama pasien
Rasa lemah di sebagian sisi dan disertai adanya rasa nyeri pada belakang telinga
 Paraestasia salah satu sisi wajah

· Inspeksi
Tampak kelemahan pada wajah
Wajah tidak simetris
Ekspresi wajah tidk sama

· Palpasi
Nyeri tekan pada belakang telinga
Suhu normal

· Vital Sign
Blood Preasure ( Normal )
 Heart Rate ( Normal )
Respiratory Rate ( Normal )

· Pemeriksaan Fungsi Gerak Dasar
Aktif
Pasif
Tes Isometrik Melawan Tahanan
(Pada ketiga tes tersebut dominan menunjukkan adanya kelemahan.)

· Pemeriksaan Khusus (tes spesifik)
Pemilihan Tes khusus didasarkan atas hasil temuan pada pemeriksaan sebelumnya
– Kekuatan Otot à MMT pada wajah
– Sensorik à Dermatom Test

 Myotom Test
– Fungsional à ADL
– Laboratorium à Electro Diagnostik (EMG) (Kecepatan hantar saraf melemah)
Fisioterapi memegang peranan penting dalam penanganan pasien Bell’s Palsy karena Fisioterapi adalah upaya kesehatan yang ditujukan kepada kelompok dan atau individu untuk mengembangkan, memelihara dan memulihkan gerak dan fungsi tubuh sepanjang daur kehidupan dengan menggunakan penaganan secara manual, peningkatan gerak, peralatan (fisik, elektroterapis dan mekanik) serta pelatihan dan komunikasi (Kepmenkes 1363 pasal 1 ayat 2).



DAFTAR PUSTAKA 

1. http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/sPalsy.htm, Last Updated:
2. http://www.republika.co.id/koran_detail.asp?id=287657&kat_id=13, Last Updated: March, 27 2007
3. Neurology and neurosurgery illustrated (May 2003) hal 168
4. www.medikaholistik.com

Senin, 15 Oktober 2012

NYERI PUNGGUNG BAWAH SELAMA KEHAMILAN



ABSTRAK


            Dalam kehidupan sehari hari seringkali kita jumpai ibu hamil mengeluhkan kegelisahan yang mereka hadapi selama kehamilan. Hal ini menyebabkan ketidaknyamanan yang mereka rasakan selama menunggu persalinan. Problem yang sering mereka keluhkan antara lain pusing, lemas, mual mual, tidak nafsu makan, diare, badan pegal pegal, kaki bengkak, varises, nyeri punggung, dan masih banyak lagi.
            Dan yang akan di kupas lebih dalam lagi disini adalah ketidaknyamanan yang dirasakan ibu hamil dikarenakan nyeri punggug. Seringkali kita jumpai ibu hamil mengeluhkan nyeri di punggung pada bagian bawah. Hal ini disebabkan kesalahan postur yang mereka lakukan untuk menahan beban yang semakin bertambah di depan ( perut )
            Disini pula akan dipaparkan bagaimana penanganan yang dapat dilakukan untuk menangani ketidaknyamanan akibat nyeri punggung tersebut, dengan pemeriksaan dan penanganan fisioterapi dengan massage dan alat alat fisioterapi, agar penderita dapat terbebas dari nyeri punggung bila mereka beraktivitas.


  1. Latar Belakang

Nyeri Punggung Bawah (Low Back Pain /LBP ) adalah sindroma klinik yang ditandai dengan gejala utama nyeri atau perasaan lain yang tidak enak di daerah tulang punggung bagian bawah.   Dalam masyarakat  LBP tidak mengenal perbedaan umur, jenis kelamin, pekerjaan, status sosial, tingkat pendidikan, semuanya bisa terkena LBP
Pada umumnya ibu-ibu hamil mengeluh adanya nyeri pinggang. Hampir sekitar 50-80 persen ibu-ibu hamil menderita nyeri pinggang dari yang ringan bersifat akut sampai menjadi kronik. Sekitar 10 persen nyeri pinggang tersebut menjadi berat sehingga mengganggu kemampuan bekerja atau aktivitas normal selama hamil.
Nyeri pinggang ini biasanya timbul antara umur kehamilan 5-7 bulan, tetapi dapat juga timbul lebih awal sekitar kehamilan minggu ke-8 hingga 12. Nyeri pinggang bahkan bisa berlangsung sampai setelah 6 bulan melahirkan. Biasanya ini terjadi karena nyeri pinggang selama hamil tidak ditangani dengan baik. ( www.kompas.com,2002 )
Beberapa keadaan yang meningkatkan nyeri pinggang pada kehamilan adalah pekerjaan fisik yang berlebihan, mengangkat barang, membungkuk, atau menggendong anak, serta adanya riwayat nyeri pinggang sebelum hamil. Pada umumnya ada dua tipe nyeri pinggang bawah pada kehamilan, yaitu tipe nyeri lumbal (pinggang bawah) dan nyeri panggul belakang.
Nyeri lumbal selama hamil pada umumnya berlokasi di atas pinggang di garis tengah tulang belakang. Nyeri ini bisa atau tanpa penjalaran ke tungkai atau kaki. Biasanya nyeri ini timbul bila ibu-ibu hamil tersebut bekerja dengan posisi duduk atau berdiri yang lama, atau melakukan pekerjaan mengangkat barang secara berulang. Otot-otot di sepanjang punggung dapat terasa tegang.
Adapun nyeri belakang panggul empat kali lebih sering terjadi dibandingkan dengan nyeri lumbal pada kehamilan. Ibu hamil tersebut akan merasakan nyeri di bawah dan sampai garis pinggang, dan/atau di atas tulang ekor.
Nyeri ini bisa terjadi di satu sisi atau kedua sisi. Nyeri ini bisa sampai ke bokong dan di belakang paha, dan biasanya tidak menjalar sampai ke lutut. Dapat juga disertai dengan nyeri tulang kemaluan.
Nyeri belakang panggul tersebut tidak segera pulih dengan istirahat, dan biasanya timbul rasa kaku di pagi hari. Faktor-faktor yang dapat memperberat timbulnya nyeri pinggul belakang antara lain tidur yang sering berpindah-pindah posisi (miring ke kiri dan kanan bolak-balik), naik tangga, duduk dan berdiri dari tempat duduk (seperti masuk dan keluar dari mobil, bak mandi, tempat tidur), mengangkat barang, memutarkan badan, membungkukkan badan ke depan, berlari, dan berjalan berlebihan.
Pekerjaan yang berkaitan dengan posisi tubuh yang lama dan ekstrem seperti duduk di depan komputer dan badan condong ke depan, berdiri dan bersandar ke meja kerja meningkatkan risiko nyeri panggul belakang.


  1. Anatomi Terapan
·        Vertebra Lumbal
·        Os Sacrum
·        Articulatia Sacrolumbolis
·        Otot otot daerah punggung dan perut

Karena kita berdiri dan berjalan diatas dua anggota tubuh (kaki), bukan empat anggota tubuh maka kitamemberi beban yang berat pada punggung bagian bawah, itulah sebabnya vertebra (ruas tulang punggung) di bagian lumbal ( pinggul ) lebih besar dari pada vertebra yang lainnya, agar mampu menahan tekanan beban / berat tubuh.


  1. Etiologi                     
Ada banyak penyebab nyeri pada punggung bawah dan sakit pada panggul selama masa kehamilan. Yang pertama melibatkan mekanika perubahan didalam, seperti perubahan postur bayi didalam perut yang semakin besar dan bertambah pula beratnya, beban yang diakibatkan perut ini memainkan peranan punggung bawah ( lumbal ) untuk condong lebih kedepan. Hal ini menciptakan ketegangan dan tekanan yang bertambah pada tulang belakang yang menjalar ke panggul dan menyebabkan sakit pada punggung bawah sampai ke panggul.
Mekanisme yang kedua melibatkan pelepasan dari hormone estrogen dan relaxin. Hormon ini yang mengatur ikatan sendi untuk mengurangi dan merenggang selama kehamilan untuk mengakomodasi bayi yang tumbuh di dalam. Ikatan sendi menghubungkan sambungan yang berbeda dari tulang panggul dan tulang belakang. Maka jika ikatan sendi pada bagian sisi atas tulang panggul menjadi lebih lemah atau merenggang disbanding sebelah ( satu sisinya ) dan menyebabkan ketidakseimbangan, hal ini dapat menyebabkan ketegangan  otot dan nyeri.


  1. Patofisiologi
Rasa nyeri dan pegal pegal di bagian punggung sebenarnya disebabkan kerena pergeseran titik keseimbangna tubuh akibat beban berat pada perut. Pada saat hamil, setengah dari berat tubuh terletak didepan. Untuk menjaga keseimbangan, tanpa sadar biasanya bahu akan condong kebelakang. Posisi tubuh yang salah dan dipaksakan secara menetap inilah yang menyebabkan ketegangan otot pada bagian punggung. Spasme pada otot punggung ini akan terus berlangsung selama kehamilan jika tidak ditangani, karena postur yang menyebabkan spasme ini mengakibatkan  nyeri pada punggung bahkan menjalar sampai ke pinggul.
Perubahan patologi ditandai dengan adanya nyeri yang bertambah saat melakukan gerakan ( nyeri gerak ), dan juga adanya nyeri saat dilakukan penekanan ( nyeri tekan ), kesalahan sikap misalnya cara duduk, cara berdiri, dan berjalan, nyeri berkurang saat digunakan untuk berbaring. ( Dr. David imrie, 1995 )


  1. Tanda dan Gejala
Tanda dan gejala yang timbul akibat Low Back Pain During Pregnancy adalah sebagai berikut :

·        Keluhan nyeri pada pinggang
·        Kelemahan otot perut dan punggung
·        Keterbatasan LGS trunk
·        Nyeri yang kadang menjalar sampai ke bokong dan belakang paha




PEMERIKSAAN FISIOTERAPI

Pemeriksaan fisioterapi pada kondisi ini ditujukan untuk mengetahui keterbatasan LGS, penurunan kekuatan otot dan spasme.

  1. Anamnesis
    • Anamnesis Umum       : Berisi tentang data data identitas pasien yang diperlukan
    • Anamnesis Khusus      : Meliputi keluhan utama RSP, RPD, riwayat keluarga dan riwayat pribadi

  1. Pemeriksaan Fisik
    • Vital Sign    : Tekanan darah, denyut nadi, suhu tubuh, tinggi badan, dan berat badan.
    • Inspeksi      : Dapat dilihat saat pasien masuk, apabila lengan mendorong pinggang, sangat hati     hati ketika akan duduk, ekspresi wajah  kesakitan saat pasien melakukan gerakan  dengan modalitas punggung
    • Pemeriksaan Fungsi Dasar  : Pemeriksaan fungsi dasar tidak  dilakukan, dikarenakan melihat dari  postur tubuh sang ibu yang sedang  hamil yang menyebabkan  pemeriksaan fungsi dasar menjadi sulit bahkan membahayakan.
    • Pemeriksaan Spesifik  : Pemeriksaan tingkat nyeri dengan skala  VAS pada sebelum dan setelah  pemeriksaan., penguluran LGS, penguluran  kekuatan otot. Palpasi dilakukan untuk  mengetahui apakah ada inflamasi, nyeri  tekan, dan gangguan sensibilitas.
  1. Prognosis
Ramalan mengenai berbagai aspek penyakit. Penilaian prognosis dapat dinyatakan sebagai : baik, ragu-ragu, jelek.
Ramalan prognosis pada penyakit Low Back Pain During Pregnancy dinyatakan sebagai berikut :
·         Qua ad vitam ( hidup mati penderita )
Baik, Karena penyakit ini tidak menyebabkan kematian
·         Qua ad sanam ( mengenai penyembuhan )
Baik, Karena penyakit ini dapat disembuhkan
·         Qua ad Cosmetikan ( ditinjau dari segi fisiknya )
Baik, Karena tidak menyebabkan kecacatan



PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI

Pengobatan fisioterapi ditujukan untuk menghilangkan rasa sakit dan mempertahankan fungsi :

    1. Sinar Infra Red / Sinar Infra Merah
Tujuan pemberian sinar infra red adalah untuk mengurangi dan menghilangkan rasa sakit serta untuk merileksasikan otot
·         Persiapan Alat
Mempersiapkan alat pada tempatnya, memeriksa apakah ada kabel kabel lampu yang rusak, memeriksa apakah lampu dapat menyala atau tidak.
·         Persiapan Pasien
Lakukan tes sensasi pada pasien sebelum melakukan penyinaran. Lalu memposisikan pasien senyaman mungkin, pasien dalam posisi side liying atau tidur miring dengan memberikan penyangga lunak ( bantal ) diantara kedua tangan dan kaki agar pasien merasa comfort pada keadaan hamil.
·         Pelaksanaan Terapi
Posisi lampu sedemikian rupa sehingga sinar tegak lurus dengan daerah yang akan diobati. Waktu yang digunakan untuk terapi adalah 10-15 menit. Jarak antara lampu dan penderita10-45 cm. Namun jarak ini tidak mutlak tergantung daya lampu dan sensibilitas kulit pasien


  1. Manual Terapi
Merupakan manipulasi yang dilakukan dengan tangan, yang ditujukan pada jaringan lunak tubuh, dengan tujuan mendapatkan efek pengobatan pada jaringan otot maupun sirkulasi darah.

·         Persiapan Terapis
Kuku terapis harus pendek serta tidak memakai perhiasan yang dapat melukai pasien dan membersihkan tangan dengan menggunakan sabun hingga bersih.
·         Persiapan Pasien
Posisikan pasien senyaman mungkin. Pasien diposisikan side liying atau tidur miring dengan memberikan penyangga lunak ( bantal ) diantara kedua tangan dan kaki agar pasien merasa comfort pada keadaan hamil.
·         Pelaksanaan Terapi
Tekhnik pemberian massage
G  Effleurage
Tekhnik massage dengan berupa gosokan disertai tekanan yang cukup kuat yang arahnya selalu menuju ke jantung dengan irama ritmik ( pegang, tekan, dorong, lepas ).
Karena dengan tekanan, merangsang pembuluh darah sehingga punya efek melancarkan sirkulasi darah balik ( agar kembali ke jantung ). Dapat mengatasi kelelahan akibat dari timbunan asam laktat. Dan mengakibatkan stretching pada otot atau jaringan supervisial, sehingga dapat melepaskan perlengketan atau kontraktur jarinangan.

G  Swedish Friction
Adalah bentuk terapi massage dengan bentuk gerakan melingkar kecil kecil pada ruas tulang para vertebra.
Gerakan cepat bertujuan untuk mengurangi rasa nyeri yang ditimbulkan oleh friction yang dilakukan amat cepat 6-10 kali / detik dapat mengurangi nyeri. Pertambahan frekuensi dapat mengurangi tekanan. Pada gerakan pelan menimbulkan nyeri diawali dengan friction dengan tekanan ringan kemudian cepat.
Memberikan efek menghancurkan atau membebaskan perlengketan antar jaringan maupun inter jaringan dan menurunkan ketegangan jaringan.

  1. Kesimpulan
Pengobatan fisioterapi pada kondisi “Low Back Pain” pada keadaan hamil ini bertujuan untuk memaksimalkan kapasitas fisik dan kemampuan gerak yang fungsional penderita dengan cara mengurangi atau menghilangkan  rasa nyeri yang disebabkan karena pergeseran titik keseimbangan tubuh akibat beban berat pada perut yang dimaksudkan untuk menjaga keseimbangan, karena setengah dari berat tubuh terletak di depan, dan tanpa sadar biasanya bahu akan condong ke belakang. Posisi tubuh seperti ini lah yang menyebabkan nyeri punggung dimasa kehamilan akibat ketegangan otot.
Dalam penyembuhan terapis menggunakan IR dan Manual Terapi berupa effleurage dan Swedish friction.


  1. Saran
Nasehat yang perlu diberikan pada penderita LBP sebagai berikut :
a.                     Waktu berdiri
-   Jangan memakai sepatu dengan hak tinggi
-    Jangan berdiri waktu yang lama, selingi dengan jongkok
-     Berdiri dengan satu kaki diletakkan lebih tinggi untuk mengurangi hiperlordosis  
    lumbal
-     Bila mengambil sesuatu di tanah, jangan membungkuk, tapi tekuklah lutut
-     Bila mengangkat benda berat, renggangkan kedua kaki lalu tekuklah lutut dan 
    punggung tetap tegak dan angkatlah barang tersebut sedekat mungkin dengan 
    tubuh

b.                    Waktu berjalan
- Berjalanlah dengan posisi tegak, rileks dan jangan tergesa - gesa
c.                     Waktu duduk
Pilihlah tempat duduk dengan criteria :
 -    Busa jangan terlalu lunak
 -    Punggung kursi berbentuk huruf S
 -   Bila duduk seluruh punggung harus sebanyak mungkin kontak dengan kursi   
 -  Bila duduk waktu lama, letakkan satu kaki lebih tinggi dari yang satunya


d.                    Waktu tidur
-     Waktu tidur punggung dalam keadaan mendatar (jangan pakai alas dari per / 
    kasur yang rata dan adat )

e.                     Olah raga
-      Hindari oleh raga beregu, satu lawan satu karena akan meningkatkan stress 
    pada punggung
-      Dianjurkan oleh raga perorangan seperti renang dan jogging.
-   Latihan ringan menguatkan otot perut dan punggung




DAFTAR PUSTAKA

Kisner,Carolyn.1996.therapeutique exercise foundation and technique.Canada
Asslid,sabeth.2001.healing muscle pain.amerika
Ridolfi,ray.frazen sussane.2001.shiatsu untuk wanita.new york
De wolf,Dr,a,n.1994.Pemeriksa alat penggerak tubuh.Houten


Jumat, 05 Oktober 2012

TANAMAN PENYEDOT RACUN DI DUNIA

Tanaman hias ternyata tidak hanya berguna untuk mempercantik interior maupun eksterior rumah. Jenis tanaman tertentu, bisa melindungi Anda dan keluarga dari bahaya polutan rumah bagi kesehatan.


Perlu Anda tahu, pencemaran udara tidak hanya mengancam kesehatan saat kita di luar, tapi juga di dalam rumah. Ada beberapa jenis gas udara yang berbahaya (polutan) yang betah bersarang di dalam ruangan dan berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan.
Formaldehyde, volatile organis compunds, karbon monoksida, nitrogen oksida, pestisida dan disinfektan adalah polutan yang banyak terdapat di dalam rumah. Polutan ini bisa menimbulkan ‘sindrom bangunan sakit’, yang menyebabkan berbagai penyakit seperti alergi, sakit kepala, mudah lelah bahkan kanker dan kematian.
Para ilmuwan NASA telah menemukan sejumlah tanaman hias yang bisa dijadikan senjata ampuh untuk melawan polusi udara, menjadikan udara di ruangan lebih bersih. Tidak hanya di dalam rumah, tapi juga gedung dan perkantoran. Ini dia jenis tanaman hias ‘penyedot’ racun yang bisa Anda tempatkan di rumah, seperti yang dikutip dari Earth Easy.



1. Palem Kuning



Palem Kuning, atau Areca Palm merupakan jenis tanaman rumah dengan pelepah daun cukup panjang dan menutupi batang yang beruas-ruas. Rata-rata tinggi pohon ini bisa mencapai 1-6 meter. Pohon ini harus ditaruh di tempat yang lembab agar tidak rusak, tapi pada dasarnya palem kuning bisa disimpan di mana saja, terutama di sebelah furnitur yang baru dipernis. Jenis palem ini mampu menyedot polutan yang berasal dari senyawa formaldehyde.





2. Palem Bambu

Tanaman ini memerlukan cahaya terang untuk tumbuh subur. Pohon ini tumbuh subur di area lembab, tapi jaga agar tidak terlalu banyak disirami air. Meskipun berfungsi menyedot polutan, palem bambu mungkin mengundang laba-laba atau serangga. Untuk mengantisipasinya, semprotkan cairan pestisida.








3. Karet Hias
Karet Hias, atau Ficus Robusta (nama latin) adalah salah satu tanaman yang kegunaannya menyerap formaldehid dan menghasilkan oksigen. Daunnya berwarna hijau muda, dan saat dipegang teksturnya kenyal. Oleh karena itu, pohon yang satu ini juga dikenal dengan sebutan Rubber Plant. Karet Hias sebaiknya tidak ditaruh di tempat terlalu terang, terutama di bawah sinar matahari. Tempatkan di dalam ruangan dengan sedikit pancaran sinar.





4. Rhapis Excelsa
Rhapis Excelsa merupakan jenis palem yang tidak mudah rusak dan bisa beradaptasi di hampir setiap kondisi suhu maupun cahaya. Rhapis juga termasuk tanaman yang mudah dipelihara, tapi pertumbuhannya lambat.









5. Dracaena Deremensis
Tanaman ini mudah dirawat dan memerlukan cahaya terang untuk tumbuh subur. Dracaena bisa beradaptasi hidup di area dengan cahaya rendah jika penyiraman airnya dikurangi. Jaga tanah dalam pot agar tetap lembab dan sering-sering menyemprotnya dengan air hangat. Potong bila ada daun-daun yang mati untuk memberi ruang tumbuhnya daun baru.







6. Peace Lily
Peace Lily sangat bagus untuk membersihkan udara. Perawatannya juga tidak terlalu rumit, hanya perlu perhatikan penempatannya. Tanaman yang terkenal mampu menghilangkan racun benzena dan formaldehida ini perlu cahaya dan kelembaban tinggi untuk tumbuh subur. Daunnya perlu sering disemprot dengan air hangat.







7. Pakis Boston
Pakis Boston punya ciri yang spesifik, sehingga Anda mudah mengenalinya. Tiap helai daunnya memiliki beberapa helaian lagi yang tampak seperti jumbai-jumbai. Tanaman yang masih satu keluarga dengan pohon suplir ini bisa ditempatkan di lantai atau pot gantung. Pakis Boston menggunakan stomata sebagai penyedot racun formaldehid dan xylene, mengubahnya jadi zat bermanfaat.



Kamis, 04 Oktober 2012

MASSAGE PERINEUM




Massage perineum merupakan pijatan pada area perineum atau penguluran (stretching) lembut yang dilakukan pada minggu-minggu terakhir dari kehamilan sekitar minggu ke 34 atau minggu ke-35.Perineum adalah daerah antara liang vagina dengan anus (dubur).

Pada saat persalinan perineum sering kali digunting atau disayat untuk melebarkan jalan lahir apabila jalan lahir sempit, operasi ini biasa dikenal dengan nama episiotomi. Perineum merupakan jaringan

yang “kaya” akan ujung sel-sel saraf sehingga sangat peka terhadap sentuhan, dan cenderung mengalami perobekan saat berlangsungnya proses persalinan alami. Ketika mengalami perobekan itu, baik yang alami maupun disengaja (episiotomi), disinyalir bisa mengakibatkan gangguan fungsi dasar otot panggul, sehingga menurunkan kualitas hidup ibu setelah melahirkan. Misalnya, ibu jadi tidak mampu mengontrol BAK dan BAB lantaran ada beberapa saraf atau bahkan otot yang “tergunting”. Mencegah risiko seperti itu, maka diupayakan dengan cara pemijatan perineum. 

Bukti telah didapatkan dari beberapa penelitian bahwa dengan melakukan massage atau pijat pada daerah perineum memberikan manfaat dalam hal mengurangi kejadian operasi episiotomi. Seperti yang ditulis dalam sebuah artikel di American Journal of Obtetrics and Gynaecology tahun 1999 yang ditulis oleh dr. Labrecque M, seorang dokter kandungan di Watford General Hospital Inggris, yang menganjurkan persalinan alami pada mereka yang tidak mengalami masalah selama masa kehamilannya.

Gambar Episiotomi: 




Beliau melakukan riset tentang efektivitas dan manfaat massage perineum (yang dimulai pada minggu ke 34) dalam mencegah terjadinya perobekan serta mengurangi episiotomi pada proses persalinan alami dan menyimpulkan bahwa dengan melakukan massage perineum dapat mengurangi dilakukannya episiotomi. Kesimpulan Labrecque didukung riset serupa oleh dr. Richard Johanson, MRCOG, dokter kandungan dari North Staffordshire Maternity Hospital, Inggris. Ia mencatat, ibu-ibu yang rajin melakukan pijat perineum sejak 3 bulan sebelum hari-H persalinan, terbukti hampir tidak ada yang memerlukan tindakan episiotomi. Kalaupun terjadi perobekan perineum secara alami, maka luka pulih dengan cepat.

MANFAAT MASSAGE PERINEUM 

Berbagai keuntungan pijat perineum memiliki tujuan yang sama yaitu semuanya bertujuan mengurangi kejadian trauma di saat melahirkan. Keuntungan terebut diantaranya adalah : 
  • Membantu menyiapkan mental ibu terhadap tekanan dan regangan perineum di kala kepala bayi akan keluar. 
  • Menstimulasi aliran darah ke perineum yang akan membantu mempercepat proses penyembuhan setelah melahirkan. 
  • Membantu ibu lebih santai di saat pemeriksaan vagina. 
  • Membantu ibu mengontrol diri saat mengejan, karena “jalan keluar” untuk bayi sudah disiapkan dengan baik. 
  • Menghindari kejadian episiotomi atau robeknya perineum di kala melahirkan dengan meningkatkan elastisitas perineum. 
Penelitian yang diterbitkan di American Journal Obstretician and Gynecologymenyimpulkan bahwa pijat perineum selama masa kehamilan dapat melindungi fungsi perineum paling tidak dalam 3 bulan pasca melahirkan.The Cochrane Review merekomendasikan bahwa pijat perineum ini harus selalu dijelaskan pada ibu hamil agar mereka mengetahui keuntungan dari pijat perineum ini. Pijat perineum ini sangat aman dan tidak berbahaya.


TEKNIK PELAKSANAAN MASSAGE PERINEUM 

A. PERSIAPAN: 

Sebelum melakukan massage perineum ada beberapa hal yang harus dipersiapkan, adapun yang harus dipersiapkan tersebut adalah: 

Minyak yang hangat seperti minyak gandum yang kaya vitamin E, virgin coconut oil (VCO), atau pelumas dengan larutan dasar air, misalnya jelly K-Y. Jangan menggunakan baby oil, minyak larutan mineral, jelly petroleum, hand lotion, dan minyak yang beraroma. 
Jam atau penunjuk waktu untuk menghitung lamanya pemijatan. 
Beberapa buah bantal untuk pengganjal tubuh Anda. 
Cermin yang besar yang akan diletakkan di depan anda agar anda familiar dengan daerah perineum yang akan di pijat, setelah mengenal dan mengetahui area perineum cermin bisa tidak digunakan lagi. 

B. TEKNIK PELAKSANAAN 

Adapun teknik pelaksanaan massage perineum adalah cukup mudah. Sebelum mulai memijat perineum, sebaiknya potong pendek kuku jari-jari tangan Anda, lalu cuci kedua tangan dengan sabun hingga bersih. Duduklah di tempat yang nyaman dengan posisi kedua kaki diregangkan, salah satu kaki diangkat dan diganjal dengan bantal. Atau, Anda dapat pula memilih posisi seperti hendak melahirkan, yaitu kedua kaki diregangkan, ganjal kepala, punggung, leher dan kedua kaki dengan bantal. Setelah itu, barulah mulai memijat, dengan urutan berikut. 

  • Oleskan minyak pada daerah perineum. 
  • Tarik napas panjang dan berusahalah santai, jangan tegang. 
  • Masukkan ibu jari satu atau kedua tangan Anda dengan posisi ditekuk ke dalam perineum, sementara jari-jari lainnya tetap berada di luar vagina. Kemudian lakukan latihan Kegel yaitu suatu latihan untuk otot-otot dasar panggul dengan cara seperti menahan kencing ataupun buang air sehingga ibu jari merasakan otot yang tegang. Apabila suami Anda yang melakukan pijat perineum ini, gunakan jari telunjuk. 
  • Pijat perineum dengan tekanan yang sama, dengan arah dari atas ke bawah (menuju anus), lalu ke samping kiri dan kanan secara bersamaan. Jangan memijat terlalu keras karena mengakibatkan pembengkakan pada jaringan perineum. Awalnya, Anda akan merasakan otot-otot perineum dalam keadaan masih kencang. Namun, seiring berjalannya waktu dan semakin sering Anda melakukan pemijatan, otot-otot perineum akan mulai lentur (tidak kencang) dan mengendur. 
  • Pijatlah hingga timbul rasa hangat (slight burning). 
  • Lemaskan otot-otot dasar panggul Anda, lalu gerakkan ibu jari atau telunjuk yang berada di dalam vagina membentuk huruf U secara berirama. Lakukan pemijatan dengan sambil mendorong jari ke arah luar dan bawah (ke arah anus), selama 3 menit. 



Kini, lakukan pemijatan ke arah luar perineum dengan gerakan seperti proses kepala bayi pada saat akan lahir. Hindari pemijatan ke arah uretra (lubang kencing) karena akan mengakibatkan iritasi. 

Setelah pemijatan selesai Anda lakukan, kompres hangat jaringan perineum Anda selama kurang-lebih 10 menit. Lakukan secara perlahan dan hati-hati. Kompres hangat ini akan meningkatkan sirkulasi darah sehingga otot-otot di daerah perineum kendur (tidak berkontraksi atau tegang).

Waktu pemijatan. Pemijatan perineum sebaiknya sudah mulai dilakukan sejak 5-6 minggu sebelum hari-H persalinan. Lakukanlah pemijatan sebanyak 5-7 kali dalam seminggu secara rutin. Selanjutnya, selama 2 minggu menjelang persalinan, pemijatan dilakukan setiap hari, dengan jadwal sebagai berikut: 
  • Minggu pertama, lakukan selama 3 menit. 
  • Minggu kedua, lakukan selama 5 menit. 
  • Hentikan pemijatan ketika kantung ketuban mulai pecah dan cairan ketuban mulai keluar. Atau, pada saat proses persalinan sudah dimulai. 
  • Jangan lakukan pijat perineum bila Anda mengalami infeksi vagina, infeksi saluran kemih, atau herpes genital. 

KESIMPULAN 

Massage perineum adalah penguluran (stretching) lembut dan pemijatan pada area perineum yaitu kuit antara liang vagina dan liang anus (dubur). Massage perineum dipopulerkan sejak tahun 1999 di Eropa. Massage perineum sifatnya aktif yang berarti dilakukan sendiri oleh ibu hamil walaupun tidak menutup kemungkinan yang melakukannya adalah pasangan dalam hal ini suami, walaupun hal ini mungkin tidak sesuai dengan budaya atau kebiasaan kita dalam hubungan dengan suami istri.

Massage perineum bermanfaat secara umum untuk melenturkan atau merelaksasikan otot-otot sekitar perienum sehingga diharapkan mengurangi terjadinya robekan pada perineum baik terjadi dengan sendirinya ataupun disengaja untuk memperlancar proses persalinan.

Massage perineum dilakukan minimal pada minggu ke 34, atau 6 minggu sebelum kelahiran, bahkan ada yang melakukan penelitian yang dimulai pada 3 bulan sebelum hari H persalinan, dengan adanya perbedaan ini penulis berpendapat semakin cepat dimulai tentunya hasilnya akan lebih baik.

Dalam waktu beberapa minggu setelah melakukan pijat perineum, ibu akan merasakan daerah perineum menjadi lebih elastis. Untuk mengurangi terjadinya kejadian laserasi (perlukaan/robekan) pada perineum seorang ibu harus melahirkan dengan perlahan dan terkendali serta mengikuti instruksi Dokter atau Bidan ketika mendorong adalah kuncinya. Bayi harus tetap berada di dalam kondisi baik dan ibu harus mengikuti segala hal yang diperintahkan oleh dokter/bidan.



BACAAN RUJUKAN: 

Beckmann MM, Garrett AJ. Antenatal perineal massage for reducing perineal trauma. Cochrane Database of Systematic Reviews 2006, Issue 1. Art. No.: CD005123. DOI: 10.1002/14651858. CD005123. pub2. 
Labrecque M, Eason E, Marcoux S, Lemieux F, Pinault JJ, Feldman P, Laperriere L. Randomized controlled trial of prevention of perineal trauma by perineal massage during pregnancy. Am J Obstet Gynecol. 1999 Mar;180(3 Pt 1):593-600. 
Labrecque M, Eason E, Marcoux S. Randomized trial of perineal massage during pregnancy: perineal symptoms three months after delivery. Am J Obstet Gynecol. 2000 Jan;182(1 Pt 1):76-80. 
Carroli G, Belizan J. Episiotomy for vaginal birth. Cochrane Database of Systematic Reviews 1999, Issue 3. Art. No.: CD000081. DOI: 10.1002/14651858.CD000081. 
Simkin Penny, Walley Janet, Keppler Ann.Pregnancy; Childbirth and The Newborn: The Complete Guide.2001.Meadow Brook Press.18318 Minnetonka Blvd.Deephaven,MNUSA 55391.